BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
Laut merupakan kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Sebagai Negara yang didominasi oleh laut, maka negara Indonesia adalah termasuk negara
kepulauan. Dimana Indonesia memiliki garis pantai mencapai 81.000
km.Selain itu, Indonesia juga mempunyai ekosistem perairan laut yang
sangat beraneka ragam.berdasarkan sifatnya, ekosistem laut dan pesisir
dapat bersifat alamiah dan buatan. Ekosistem alami antara lain: hutan
bakau, padang lamun, terumbu karang, rumput laut, estuaria, pantai
pesisir, pantai berbatu, dll. Ekosistem buatan antara lain: tambak,
sawah pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri dan permukiman .
Dengan
demikian sudah menjadi kewajiban bagi negara yang wilayahnya didominasi
oleh laut untuk menjaga ekosistemnya yang berkaitan dengan kehidupan
manusia. Agar dapat lebih memanfaatkan laut dan sumberdaya yang
dimilikinya secara efesien dan efektif.
b) Rumusan Masalah.
1) apa ciri atau karakteristik ekosistem laut terbuka ?
2) bagaimana fungsi atau peranan ekosistem laut terbuka ?
3) apa parameter lingkungan ekosistem laut terbuka?
c) Tujuan
1) Mengetahui ciri atau karakteristik ekosistem laut terbuka.
2) Mengetahiu ciri atau karakteristik ekosistem laut terbuka .
3) Mengetahui ciri atau karakteristik ekosistem laut terbuka .
BAB II PEMBAHASAN DAN ISI
1) Karakteristik
Laut
terbuka biasanya sangat berstratifikasi dan beragam secara horizontal
dan musiman. Lapisan eufotik, dimana cahaya cukup kuat untuk keperluan
produksi primer, biasanya mencapai 50 m, tergantung dari daerahnya.
Dibandingkan ekosistem pesisir, perairan dalam ini umumnya memiliki
produktivitas biologis yang lebih tersebar b dan memiliki keragaman
spesies yang jauh lebih rendah.
2) Fungsi
Organisme
laut terbuka bergantung pada produksi fitoplankton yang merupakan mata
rantai pertama dalam system jaringan makanan. Di daerah upwelling
tingkat produktivitasnya lebih tinggi dan organismenya memanfaatkan
makanan yang tersedia secsra lebih efisien. Karena produktivitas primer
terbatas pada daerah permukaan, sebagian besar perikanan yang penting berada
di perairan dangkal, Laut terbuka tidak saja emndukung perikanan,
tetapi juga transportasi laut dan penambangan minyak bumi dan mineral,
dan juga disalahgunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Dampak utama
manusia yang merusak di laut terbuka adalah polusi dan eksploitasi
sumber daya laut (hayati dan non hayati) secara berlabihan.
Biota
perairan laut yang banyak dimanfaatkan untuk pengembangan produksi
sektor perikanan misalnaya ikan pelagis kecil, tuna, dan cakalang. Hasil
ekspedisi karubar (pada tahun 1991) menemukan adanya beberapa jenis
mudang, yang berpotensi ekonomi, hidup pada kedalaman sekitar 700 m di
perairan kawasan timur Indonesia (KTI).
3) Parameter lingkunagn
Parameter
lingkungan utama yang membentuk ekosistem laut terbuka adalah (1)
intensitas cahaya, (2) kandungan nutrient, dan (3) pengadukan.
Ø Intensitas
cahaya sangat dioerlukan untuk memnunjang proses fotosintesis yang di
lakukan oleh fitoplankton. Proses tersebut berhubungan langsung dengan
produktivitas primer peraiaran terbuka. Karena penetrasi cahaya cahaya
matahari dalam kolom air mengalami pengurangan akibat absorpsi dan
pembiasan, maka intensitasnya akan semakin kecil dengan
bertambahnya kedalaman (hokum lamberzt beer). Oleh sebab itu, lapisan
produktif untuk fotosntesis (eufotic zone) biasanya hanya mencapai
kedalaman 100-150 m dibawah permukaan laut.
Ø Selain
intensitas cahaya, zat hara atau nutrient juga mutlak diperlukan untuk
membentuk produktivitas primer, baik yang berupa unsure makro (C, H, O,
N, P, S, K, dan Mg) maupun mikro (Fe, Mn, Co, Zn, Boron, dan Mo). Di
perairan pantai, kandungan nutrienya relative lebih tinggi, sehingga
pada umumnya lebih subur dibandingkan dengan ekosistem perairan laut
terbbuka. Hal ini di sebabkan oleh kenyataan bahwa perairan pantai
berbatasan langsung dengan daratan, sehingga nutrient yang banyak
terdapat di lapisan tanah akan tercuci dan masuk ke perairan pantai
melalui aliran permukaan (run off) dan aliran sungai. Sedangkan di
perairan laut terbuka, kandungan nutrient relative terbatas dan sumber
utamanya berasal dari proses – proses biologis yang berlangsung dalam
ekosistem tersebut.
Ø Berbeda
dengan perairan pantai yang selalu mengalami pengadukan, perairan laut
terbuka relative agak tenang atau stagnan dan parameter suhu dan
oksigennya cenderung terstratifiaksi dengan baik. Proses pengadukan
sebenarnya sangat diperluikan untuk mendistribusikan nutrient maupun
gas-gas yang terlarut dari lapisan atas perairan ke lapisan lebih bawah
atau sebaliknya. Oleh sebab itu, pada tempat-tempat dimana terjadi upwelling, nutrient
yang semula tersimpan di dasar perairan dapat terangkat ke zona
eufotik, sehingga dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton untuki
meningkatkan produktivitasnya. Hal ini sangat besar artinya dalam
menciptakan kesuvuran dan menunjang produktivitas perikanan yang berada
di ekosistem laut terbuka.
BAB III PENUTUP
a). Kesimpulan
Ekosistem
laut terbuka merupakandaerah yang selalu membutuhkan cahaya matahari
untuk keperluan produksi primernya, dan sebagai mata rantai pertama
dalam sistem jaringan makanan, selain itu ekosistem laut terbuka juga
bermanfaat dalam bidang perikanan, transportasi laut, dan penambangan
minyak bumi.
b). Saran
Mari kita lestarikan ekosistem laut terbuka, karena ekosistem lauit terbuka memiliki potensi yang
besar dalam pengembangan ekonomi. Selain itu ekosistem laut terbuka
juga mempunyai manfaat yang besar bagi manusia, jadi kita harus menjaga
dan melestarikannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Norma M. P. Manopo, “ Laut Kita, Masa Depan Kita”, Departemen kelautan dan perikanan, 2006.
No comments:
Post a Comment