Monday, December 19, 2011

Ekosistem Estuari

Estuari berasal dari kata aetus yang artinya pasang-surut.Estuari didefinisikan sebagai badan air di wilayah pantai yang setengah tertutup, yang berhubungan dengan laut bebas.Oleh karena itu ekosistem ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan air laut bercampur dengan air darat yang menyebabkan salinitasnya lebih rendah daripada air laut.Muara sungai, rawa pasang-surut, teluk di pantai dan badan air di belakang pantai pasir temasuk estuari.
Lingkungan estuaria merupakan kawasan yang sangat penting bagi berjuta hewan dan tumbuhan.  Pada daerah-daerah tropis seperti di lingkungan estuaria umumnya di tumbuhi dengan tumbuhan khas yang disebut Mangrove.  Tumbuhan ini mampu beradaptasi dengan genangan air laut yang kisaran salinitasnya cukup lebar. Pada habitat mangrove ini lah kita akan menemukan berjuta hewan yang hidupnya sangat tergantung dari kawasan lingkungan ini.  Sebagai lingkungan perairan yang mempunyai kisaran salinitas yang cukup lebar (eurihaline), estuaria menyimpan berjuta keunikan yang khas.  Hewan-hewan yang hidup pada lingkungan perairan ini adalah hewan yang mampu beradaptasi dengan kisaran salinitas tersebut.  Dan yang paling penting adalah lingkungan perairan estuaria merupakan lingkungan yang sangat kaya akan nutrient yang menjadi unsure terpenting bagi pertumbuhan phytoplankton.  Inilah sebenarnya kunci dari keunikan lingkungan estuaria.
Sebagai kawasan yang sangat kaya akan unsur hara (nutrient) estuaria di kenal dengan sebutan daerah pembesaran (nursery ground) bagi berjuta ikan, invertebrate (Crustacean, Bivalve, Echinodermata, annelida dan masih banyak lagi kelompok infauna).  Tidak jarang ratusan jenis ikan-ikan ekonomis penting seperti siganus, baronang, sunu dan masih banyak lagi menjadikan daerah estuaria sebagai daerah pemijahan dan pembesaran.   Dibandingkan dengan tempat alin, spesies estuaria sangat sedikit.  Penjelasan yang paling umum digunakan adalah akibat adanya fluktuasi kondisi lingkungan terutama salinitas.  Selain itu, estuaria belum lama terbentuk ditinjau dari waktu geologi, untuk memungkinkan terbentuknya fauna secara sempurna.  Keragaman topografi estuaria yang sangat sedikit juga merupakan salah satu penyebab.

    Biota estuaria
1.    Hewan
•    Spesies endemik (seluruh hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan kepiting serta berbagai macam ikan.
•    Spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa spesies udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.
•    Spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya seperti sidat dan ikan salmon.
2.    Tumbuhan
o    Tumbuhan Lamun (sea grass)
o    Algae makro (sea weeds) yang tumbuh di dasar perairan.
o    Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.

1.    Konsumen Estuaria
Estuari kaya akan sumber makanan bagi konsumen primer dari rantai makanan. Sumber
makanan utama diperoleh dari besarnya jumlah detritus yang melimpah di dalam kolom air dan di dasar estuari.
Sebagian besar hewan konsumen primer terdapat di dasar estuari, seperti teritip (Krustasea, Cirripedia), kerang dan keong (Bivalvia dan Gastropoda) yang berada di permukaan dasar estuari, ataupun hewan lainnya yang hidup di dalam lumpur, seperti cacing. Juga tak kalah dengan predator besar seperti :
1.    Baronang
2.    Kerapu
3.    Kepiting
4.    Cucut
5.    Salmon

2.    Produsen Estuaria
Di dalam ekosistem estuari dapat dijumpai berbagai jenis produsen primer. Pada paparan pasir atau lumpur, dapat dijumpai lamun (Enhalus acoroides) yang merupakan tumbuhan berbunga, dan beberapa jenis algae, antara lain algae berfilamen seperti Enteromorpha sp., dan Padina sp. Di dalam kolom air estuari dijumpai fitoplankton, seperti diatom atau dinoflagellata.

3.    Decomposer Estuaria
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.Termasuk pengurai ini didaerah estuaria adalah kepiting, kerang-kerangan bakteri, cacing laut dan jamur.


    Faktor-Faktor Pembatas Biota Di Lingkungan Estuaria
1. Substrat
Daerah estuaria sebagian besar didominasi oleh substrat berlumpur yang dibawa oleh air laut maupun air tawar dai daratan.  Pengandapan (sedimentasi) partikel bergantung pada arus dan ukuran partikel.  Partikel yang lebih besar mengendap lebih cepat.  Oleh keran itu, substrat pada tempat yang arusnya kuat akan menjadi kasar (pasir atau kerikil).  Diantara partikel yang mengendap di estuaria kebanyakan bersifat organik.  Sehingga sangat kaya akan bahan organik yang dapat menjadi cadangan makanan yang besar bagi organisme estuaria
2. Suhu
Suhu air di estuaria lebih berfariasi dari pada di perairan pantai di dekatnya.  Hal ini disebabkan oleh volume air di estuaria yang relatif kecil sedangkan luas permukaan lebih besar, sehingga air di estuaria dapat lebih cepat panas dan lebih cepat dingin.  Faktor lain yang mempengaruhi suhu adalah masuknya air tawar.  Suhu air tawar di sungai dan kali sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu musiman dari pada suhu air laut.  Sehingga ketika air tawar masuk ke estuaria akan terjadi perubahan suhu.
3.  Aksi Ombak dan Arus
Dangkalnya perairan estuaria pada umumnya merupakan penghalang terbentuknya ombak yang besar.  Sehingga pada umumnya estuaria merupakan tempat yang airnya tenang.  Arus di estuaria teriutama disebabkan oleh kegiatan pasang-surut dan aliran sungai.  Sebagian besar estuaria, terjadi pemasukan air tawar secara terus-menerus padsa bagian hulu.  Air ini pada akhirnya akan mengalir keluar estuaria atau menguap untuk mengimbangi air yang masuk.  Selang waktu yang dibutuhkan sejumlah massa air tawar untuk keluar dari estuaria disebut waktupenggelontoran (flushing time).  Selang waktu ini dapat menjadi tolak ukur keseimbangan suatu sistem estuaria.  Wakti penggelontoran yang lama, penting artinya untk pemeliharaan komunitas plankton estuaria.
4.  Kekeruhan
Kekeruhan tertinggi terjadi pada saat aliran sungai maksimum.  Pengaruh ekologi utama dari kekruhan yaitu penurunan penetrasi cahaya.  Hal ini akan berdampak pada menurunya fotosintesi fitoplankton dan tumbuhan bentik, yang berakibat menurunnya produktifitas.
5.  Oksigen
Masuknya air tawar dan air laut secara teratur ke dalam estuaria, bersama-sama dengan pengadukannya dan pencampuran oksigen oleh angin, membawa oksigen yang cukup dalam kolom air.  Karena kelarutan oksigen dalam air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas, jumlah oksigen dalam air akan berfariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut di atas.

    Peran/fungsi Biota Estuari
1.    Peran Ekologis
Secara singkat, peran ekologi estuaria yang penting adalah :
•    Merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari garis pantai maupun yang berdekatan denganya, lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation).
•    Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground).
•    Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas pantai, tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi dan/atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.
•    Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak didiamkan dalam keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata) memproduksi 2900 kg daging per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada perairan tertentu di texas.
Andaikata 2 kkal per gram berat basah, hasil ini berarti sekitar 580 kkal per m, atau sebanding dengan hasil ikan dari kolam buatan yang di kelola dan di pupuk paling intensif, tentu saja dengan mengigat bahwa tempat pemeliharaan kijing memerlukan masukan energi dari perairan yang berdekatan.
•    Sebagai tempat budidaya tiram dengan rakit seperti diterapkan di jepangan, dapat meningkatkan lima sampai sepuluh kali dari panen yang diperoleh populasi liar. Sehingga dapat menghasilkan makanan berprotein sebanyak 2.000 kkal per m setiap tahun (Burukawa, 1968).



2.    Peran Fisik
Secara umum estuaria dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut :
1.    Sebagai tempat pemukiman.
2.    Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan.
3.    Sebagai jalur transportasi.
4.    Sebagai pelabuhan dan kawasan industri.

3.    Peran Sosial
Peran social ekositem estuaria adalah sebagai penghasil bahan organik yang merupakan mata rantai utama dalam jaringan makanan ekosistem mangrove. Daun mangrove yang gugur melalui proses penguraian oleh mikro organisme diuraikan menjadi partikel-partikel detritus. Detritus kemudian menjadi bahan makanan bagi hewan pemakan detritus seperti: cacing, mysidaceae (udang-udang kecil/ rebon). Selanjutnya hewan pemakan detritus menjadi makanan larva ikan, udang dan hewan lainnya.Pada tingkat berikutnya hewan-hewan tersebut menjadi makanan bagi hewan-hewan lainnya yang lebih besar dan begitu seterusnya untuk menghasilkan ikan, udang dan berbagai jenis bahan makanan lainnya yang berguna bagi kepentingan manusia.

Tipe-Tipe Estuari Berdasarkan Pasang Surut
1.      Coastal plain estuari atau Drowned river valleys, yaitu tipe estuaria yang berbentuk lembah, banyak dijumpai di daerah temperate. Kedalaman estuaria umumnya raetip dalam, bias mencapai sekitar 30 m. Masukan air tawar dari sungai relatif kecil dibandingkan dengan volume air laut ketika pasang. (Kurniawan, 2010)
2.      Bar-built estuaries, yaitu estuaria yang hubungannya dengan laut lepas dibatasi dengan timbunan atau palung pasir, yang biasanya berbentuk lonjong sejajar pantai. Kedalaman estuaria ini biasanya dangkal, hanya beberapa meter saja dan sering mempunyai goba atau laguna yang ekstensif, serta jalan keluar air di mulut estuaria yang sangat dangkal.Tipe ini banyak dijumpai di daerah tropis atau daerah-daerah yang pantainya aktif menerima endapan sedimen. (Kurniawan, 2010)
3.      Tectonic Estuary; terbentuk akibat aktivitas tektoknik (gempa bumi atau letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang (Efendi, 2009).
4.      Fjords; merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.  Fjord Estuary banyak dijumpai di daerah temperate dan terbentuk akibat pelelehan gunung es (glaciers) ketika jaman Pleistocene.Di mulut esturia biasanya terdapat sill (dataran lembah yang mencuat), sehingga perairan di bagian tersebut cukup dangkal. Sedangkan kedalaman lembah (water basin) di bawah sill sangat dalam, bias mencapai sekitar 300-400 m, bahkan ada yang mencapai 800 m. masukan air tawar dari sungai relative besar dibandingkan dengan volume air laut ketika pasang, sedangkan yang keluar dari sungai dibandingkan dengan total volume fjord relative kecil (Kurniawan, 2010).

No comments:

Post a Comment